Rabu, 10 November 2010

OBAT CANCER


Nama Generic     : Trastuzumab(tras TOO zoo mab) 
Merk Dagang      : Herceptin

Indikasi              
Obat ini digunakan untuk mengobati stadium lanjut kanker payudara, dengan atau tanpa perawatan lainnya.Ini mungkin digunakan bersama dengan obat-obatan lainnya. Herceptin juga digunakan untuk mengobati kanker perut metastatik dalam kombinasi dengan obat kemoterapi lain.

Kemasan            
1 vial dengan 440 mg ramuan aktif dan 1 botol kecil dengan 20 ml sebagai pengencer dan ada juga 1 vial 150 mg

Pemberian          
Herceptin diberikan sebagai suntikan melalui jarum dimasukkan ke pembuluh darah. Anda akan menerima injeksi dalam pengaturan klinik atau rumah sakit. Obat harus diberikan secara perlahan melalui infus IV, dan dapat berlangsung hingga 90 menit hingga selesai Sebelum Anda menerima obat ini, Anda mungkin perlu menjalani biopsi untuk memastikan. Herceptin adalah obat yang tepat untuk mengobati kanker Anda. Untuk memastikan obat ini tidak menyebabkan efek yang berbahaya, darah Anda akan perlu diuji secara teratur.fungsi jantung Anda juga mungkin perlu diuji. Jangan ketinggalan jadwal kunjungan ke dokter Anda. Herceptin biasanya diberikan sekali setiap 7 hari. Ikuti petunjuk dokter Anda.

Efek Samping    
Diare, sakit / kemerahan di tempat suntikan, menggigil, demam, mual atau sakit kepala mungkin terjadi. Jika efek ini menetap atau memburuk, memberitahukan dokter Anda segera. Laporkan segera gangguan tenggorokan persisten atau kelelahan yang tidak biasa, kesemutan tangan atau kaki. Gejala reaksi alergi termasuk ruam, gatal, bengkak, pusing atau sulit bernapas.

Kewaspadaan     
Beritahu dokter riwayat kesehatan Anda, termasuk alergi, pengobatan kanker sebelumnya atau penyakit jantung. Katakan kepada dokter Anda jika Anda sedang hamil sebelum menggunakan obat ini. Tidak diketahui apakah obat ini diekskresikan ke dalam ASI. Karena risiko potensial terhadap, menyusui bayi-saat menggunakan obat ini, atau selama 6 bulan setelah dosis terakhir obat ini, tidak dianjurkan. Perhatian dianjurkan bila obat ini digunakan pada orang tua, karena mereka mungkin lebih sensitif terhadap efek samping produk ini.

Interaksi Obat    
Mekanisme kerja herceptin:
1. Menghambat pertumbuhan sel tumor (menghambat Epdimeial Growth Factor tidak mencapai sel kanker)   Herceptin berikatan dengan reseptor Her-2 (Her-2 proteins) pada permukaan sel. Setelah keduanya berikatan maka Her-2 (reseptor Her-2) ditarik kembali ke dalam sel sehingga EGF tidak bisa berikatan dengan protein Her-2 yang akan menyebabkan sel menjadi mati (pertumbuhan sel terhambat). Tanpa aktivator kompleks promotor tertutup sehingga tidak ada ekspresi dan transkripsi meskipun polimerase menempel di situ. Dengan kata lain tidak bisa aktif tanpa adanya aktivator. Setelah ada aktivator akan terjadi regangan lalu terikat dan menjadi aktif (terjadi ekspresi dan transkripsi).

2. Menarik sel imun untuk menghancurkan sel tumor
Herceptin merusak resptor Her-2 sehingga sistem imun sel NK (Natural Killer) akan dikeluarkan untuk herceptin. Sel NK akan mendeteksi kalau sel tidak normal dan merusak herceptin. Akhirnya sel NK akan membubuh sel tumor. Dengan kata lain herceptin dapat menstimulasi sel NK sehingga dapat membunuh sel tumor.

3. Menghambat sistem DNA repair
Kanker payudara karena overekspresi Her-2 bisa diatasi dengan herceptin. Tapi kalau terjadi mutasi pada Her-2 sehingga tanpa adnya GF (Growth Factor) Her-2 tetap aktif sebagai kinase, maka terapi tidak bisa hanya dengan herceptin, perlu kombinasi dengan kemoterapi lain (pengunaan obat lain). Jika kemoterapi merusak DNA sel tumor maka Herceptin akan menghambat proses DNA repairing sehingga sel tumor yang rusak tetap rusak dan akhirnya mati sebab tidak terjadi ekspresi. Agen kemoterapi seperti paclitaxel, anthracyclines dan cyclophosphamide bila dikombinasi dengan herceptin maka akan menjadi lebih poten.
Kombinasi dengan paclitaxel pada uji klinik fase 3, herceptin memberikan 38% respon dan 15% untuk penggunaan hanya paclitaxel (p<0,001) dan Overall Response rate (ORR) (complete + partial responses) meningkat menjadi 55%. Lima puluh lima persen untuk pasien yang menerima Herceptin dengan kemoterapi dan 29% untuk pasien penerima kemoterpi saja.





Peyimpanan       
Simpan botol dalam kulkas antara F 36 dan 46 derajat (2 - 8 derajat C) dari dari cahaya dan kelembaban. Jangan gunakan melampaui tanggal kedaluwarsa yang tertera pada botol.Setelah pencampuran dan dilusi dengan cairan IV direkomendasikan, stabilitas produk ini bervariasi. Konsultasikan apoteker Anda.

Peran perawat dalam pemberian obat
Perawat harus memperhatikan hal berikut :
Interpretasikan dengan tepat resep obat yang dibutuhkan .Hitung dengan tepat dosis obat yang akan diberikan sesuai dengan resep
Gunakan prosedur yang sesuai dan aman, ingat prinsip 5 benar dalam pengobatan

Setelah memvalidasi dan menghitung dosis obat dengan benar, pemberian obat dengan akurat dapat dilakukan berdasarkan prinsip 5 benar.

PRINSIP 5 BENAR PENGOBATAN :
1. Benar Klien
2. Benar Obat
3. Benar Dosis Obat
4. Benar Waktu Pemberian
5. Benar Cara Pemberian

1. Benar Klien
Dengan memeriksa identitas klien, dan meminta klien menyebutkan namanya sendiri hak klien untuk mengetahui alasan pemberian obat, hak klien untuk menolak penggunaan sebuah obat
2. Benar Obat
Klien menerima obat yang telah diresepkan tanggung jawab perawat untuk mengikuti perintah yang tepat menghindari kesalahan, label obat harus dibaca tiga kali yaitu pada saat melihat botol atau kemasan obat,
sebelum menuang / mengisap obat dan setelah menuang / mengisap obat

3. Benar Dosis
Obat Dosis yang diberikan untuk klien tertentu. Dalam kebanyakan kasus, dosis diberikan dalam batas yang direkomendasikan untuk obat yang bersangkutan. Perawat harus menghitung setiap dosis obat secara akurat, dengan mempertimbangkan variable berikut : tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan (diminta),
dalam keadaan tertentu, berat badan klien juga harus dipertimbangkan, misalnya 3 mg/KgBB/hari.

4.Benar Waktu Pemberian
saat dimana obat yang diresepkan harus diberikan.dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam  sehari, seperti b.i.d ( du a kali sehari ) , t.i.d ( tiga kali sehari ), q.i.d ( empat kali sehari ), atau q6h ( setiap 6 jam ), sehingga kadar obat dalam plasma dapat dipertahankan.jika obat mempunyai waktu paruh (t ½ ) yang panjang, maka obat diberikan sekali sehari. Obat-obat dengan waktu paruh pendek diberikan beberapa kali sehari pada selang waktu yang tertentu . beberapa obat diberikan sebelum makan dan yang lainnya diberikan pada saat makan atau bersama makanan

5. Benar Cara
 Pemberian perlu untuk absorpsi yang tepat dan memadai rute yang lebih sering dari absorpsi adalah :
oral ( melalui mulut ): cairan , suspensi ,pil , kaplet , atau kapsul . ;sublingual ( di bawah lidah  untuk absorpsi vena ) ;topikal ( dipakai pada kulit ) ; inhalasi ( semprot aerosol ) ;instilasi ( pada mata, hidung, telinga, rektum  atau vagina ) ;
empat rute parenteral : intradermal , subkutan , intramuskular , dan intravena.

6. Dokumentasikan. Pemberian obat sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di rumah sakit.
  
Hak – Hak Klien dalam Pemberian Obat

1. Hak Klien Mengetahui Alasan Pemberian Obat
 Hak ini adalah prinsip dari memberikan persetujuan setelah mendapatkan informasi ( Informed concent ) , yang berdasarkan pengetahuan individu yang diperlukan untuk membuat suatu keputusan .

2. Hak Klien untuk Menolak Pengobatan
 Klien dapat menolak untuk pemberian suatu pengobatan . Adalah tanggung jawab perawat untuk menentukan , jika memungkinkan , alasan penolakan dan mengambil langkah – langkah yang perlu untuk mengusahakan agar klien mau menerima pengobatan . Jika suatu pengobatan dtolak , penolakan ini harus segera didokumentasikan. Perawat yang bertanggung jawab, perawat primer, atau dokter harus diberitahu jika  pembatalan pemberian obat ini dapat membahayakan klien, seperti dalam pemberian insulin. Tindak lanjut  juga diperlukan jika terjadi perubahan pada hasil pemeriksaan laboratorium , misalnya pada pemberian insulin atau warfarin

Referensi : 
Baselga J, Tripathy D, Mendelsohn J, et al. Phase II study of weekly intravenous recombinant humanized antip185HER2 monoclonal antibody in patients with HER2/ neu-overexpressing metastatic breast cancer. J Clin Oncol 1996;14:737–44.
Carter P, Presta L, Gorman CM, et al. Humanization of an anti-p185HER2 antibody for human cancer therapy.Proc Natl Acad Sci USA 1992;89:4285–9.
Pegram MD, Lipton A, Hayes DF, et al. Phase II study of receptor-enhanced chemosensitivity using recombinanthumanized anti-p185HER2/ neu monoclonal antibody plus cisplatin in patients with HER2/ neu-overexpressingmetastatic breast cancer refractory to chemotherapy treatment. J Clin Oncol 1998;16:2659–71.
http://roche.co.id/bahasa/scientifics/herceptin_scientific_id.htm 



editor : DWI SUDARMAN
            04.07.1610
            B / KP / VII